Selasa, 19 Oktober 2010

luka

Ini aku...
mungkin hanya keluhku...


ya...lidah dalam mulutku seringan awan menerbangkan kata ,aku tidak apa apa..
tapi jiwa yang bersemayam dalam sukmaku menjerit, aku menangis dan tenggelam dalam asmaramu.....

aku mengerti dalam sukmamu terus berkata, atau bahkan mencaciku dalam tenggang waktu
waktu diantara kesedihan atau bahkan sayatan nasib yang tak pernah ku isi saat kau kosong

tapi sadarkah darah yang mengisi hatimu untuk berasa!!!
nyawaku pergi dalam dimensi yang sungguh saat itu belum ku kenal
suatu waktu yang semestinya air liur tak membasahi lidahmu untuk berkata, kau laknat!!
lalu sekejap menepis rohku untuk terbang bersama cacian burung yang lapar

mungkin kalbumu tak merasakan ..
bagaimana iga iga ku sungguh seakan tersusun akan tiap larik namamu
juga mungkin kau tau dalam sebuah getaran hatimu sejujurnya tergores rayuanku
tapi sungguh senyumu slalu berkata, aku tak perduli..aku masih memiliki rasa sakit dalam hatimu

tahukah kamu???
mataku selalu menangkapmu dalam busur panah yang langsung menghujam nadi ku
tak pernah sedikitpun sinar yang tercecer bila kelopak mataku menatapmu

sekarang apa lagi yang harus ku lihatkan?
sinaran lain merebutmu dariku
bahkan mengikatmu dalam lingkaran emas kecil
tapi begitu sulit untuk jari kananmu melepasnya
seakan itu adalah tali yang lebih besar dari canda takdir yang sesungguhnya masih gurauan

hari ini, detik ini, menit ini..
tak akan pernah ku lupa!!!
sebuah tinta yang kau coretkan dari darah di jari manismu
yang meragukanmu seakan kau adalah bintang untuk hari lahirnya

aku hanya bisa menggumpalkan nadi nadi ku
aku hanya bisa membekukan cahaya jiwaku
hanya sementara....
sampai ikatan tuhanmu menjadi simpul yang terias indah dengan bunga melati di mahkotamu

dan jika hari itu tiba
dan kau bukan lagi aku
dan biarlah ranjang hatimu ranjang jiwamu dan ranjang ragamu
ku tangisi dengan membenci takdirku yang terlahir bukan untukmu


yon....!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar